Halaman

Minggu, 20 Februari 2011

sepertinya dia ini...





Birunya langit
belum bisa membuatku menengadah
belum sempat menghapus sebagian
setitik ataupun sejumput dorongan
sepertinya dia ini
sudah menjadi daging diseluruh tubuhku
disetiap tetes darah dinadiku
disetiap bagian sel otak dikepalaku
mangakar sampai kebagian dalam sel tubuhku
kutarik dengan sedikit mau
tapi dia mendorong dengan sejuta ingin
aku terperangkap
tak bisa aku lepas
tubuhku terikat beribu tali
terkubur beroton-ton pasit
tenggelam di dasar laut terdalam
aku berteriak
menangis
menjerit
tapi tak ada yang mengerti
atau mungkin aku tak mau dimengerti
lalu aku nikmati saja
bernyanyi bersius tertawa
tapi aku jatuh
jatuh terhempas
ke sebuah jurang yang dalam
jurang penyesalan
kulihat dia
di tersenyum antagonis
kutendang dan kubuang ia
ia pergi
tak terlihat seperti hilang
bungakupun merekah
jendelakupun terbuka
angin segar laksana air menyergap
tapi malam datang lagi
gelapun terbit kembali
teman lamaku datang lagi
kutatap ia dalam-dalam
penyakit menahun yang membuatku susah
kudengungkan namanya dengan menyeringai
"Malasku datang lagi hari ini"
akupun terperangkap lagi
lalu pergi ke alam mimpi
meninggalkan setumpuk buku yang seharusnya kukencani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar